Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

USAHA TANPA TAPI SUKSES TANPA NANTI

KEPALA CABANG BANK SYARIAH ITU BERKALI-KALI MENCARI SAYA.. Yang pertama gagal... Yang kedua gagal lagi... Yang ketiga tiba-tiba sudah ada di depan pintu rumah saya, dan saya tak berkutik.. Hehe padahal bukan mau nagih utang lho! Namanya pak Iyan Rachmat , bankir senior yang sudah mengabdi 30 tahun di bank swasta terbesar di negeri ini. Jabatan terakhirnya sebagai kepala kantor cabang di Solo, gaji puluhan juta sudah biasa jadi haknya. Usai pensiun beliau ditawari menjadi karyawan kontrak selama dua tahun, menjadi pimpinan cabang Bank Syariah anak perusahaan dari bank induk itu. Kami langsung berbincang akrab, saya jadi segan ketika beliau yang lebih tua malah datang bermaksud belajar bisnis. Lho kok? Bukan soal akad bank syariah ini.. Bukaaan! Hehe.. Ternyata beliau sudah jadi pensiunpreneur sekarang, punya 3 cabang usaha kulinernya. Tapi teteeep saya tanya-tanya tentang tugas beliau di bank syariah itu. "Wah mas, di Bank Syariah saya harus belajar lagi tentang akad-akadny

Urusan Belum Selesai ?

Ini kisah nyata tentang seorang Lelaki. Lelaki ini orang soleh. Dia punya sahabat yang mulai tidak terlihat setiap pengajian di Masjid. Karena itu dia selalu sempatkan untuk menjemput sahabat nya itu saat mau menghadiri pengajian. Dan sahabatnya itu selalu saja punya alasan untuk menolaknya. "Wah maaf kawan, saya ada urusan belum selesai sedikit lagi" "Aduh kawan lagi tanggung sebentar lagi urusan saya ada yang harus saya selesaikan" "Gimana ya, ini mendesak sekali urusan saya yang hari ini harus saya tangani" Sampai suatu hari dia datang minta waktu sahabatnya dan mengajaknya ke suatu tempat. Kemana ? Ke pemakaman. Dengan penuh tanda tanya sahabatnya ini bertanya, "Kenapa kita ke pemakaman?" "Ini loh, saya cuma pengen kamu tau bahwa mereka semua yang sudah terbaring disini, mereka juga punya urusan yang belum selesai saat di dunia, tetapi keburu kematian datang kepada mereka" Wah dahsyat ya. Nasehat nya kena banget. Seolah-olah

Catatan Si Hafiz "Belajar Dari Permen"

Belajar Dari Permen Melihat hidup sebagai sesuatu yang manis Meski tak dipungkiri terkadang pedas Terkadang asam dan asin Mungkin juga sedikit pahit belajar dari permen Tak perlu menjadi makanan utama untuk dipandang istimewa Apapun bentuknya Bagaimanapun bungkusnya Tetap saja manis dengan warna apa saja Yang terpenting adalah selalu diterima di mana saja belajar dari permen Makan seperlunya saja Jangan lupa sikat gigi sesudahnya #CatatanSiHafiz 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Maknailah hidup seperti permen Semua rasa menjadi satu Kadang hidup tu indah kita umpamakan manis Namun ketika kesusahan menghampiri seperti pahit rasanya Atau kala kebimbangan menghampiri asem asin rasanya Terimalah permen apapun rasanya Karna hidup tu lengkap Tergantung bagaimana kita memandangnya Pahit pun bisa terasa manis ketika kita menerimanya dengan ikhlas Manis pun bisa menjadi asem/asin bahkan pahit ketika kita tak bersyukur Jadilah pribadi yang lebih baik sobat Belajarlah dari permen Yang