Malam-malam setelah kepergianmu
adalah mimpi lugu
yang setiap saat menjemputmu
di ruang-ruang tunggu,
di setiap persinggahan,
dari pagi dingin hingga malam sunyi.
Pamitmu memanjangkan gelisah dan tanya,
seperti mulutku yang masih menganga
ketika kau tergesa melangkahkan kaki
meninggalkanku sendiri.
Malam-malam setelah kepergianmu
adalah beribu tahun
yang harus kutempuh sendirian.
Tasikmalaya, 1998
(Angie Sriwilujeng, Secarik Luka : 2008)
Big hug
-uly-
Komentar
Posting Komentar