Assalamualaikum...
Rasanya jemari ini sulit untuk mengetuk
tuts-tuts keyboard. Memulai untuk merangkai kata demi kata yang indah. Mari
kita singkirkan rasa malas. Jadikan setiap tulisan menjadi ladang amal yang
saat orang membaca mengalir kebaikan untuk kita.
Terlalu panjang ya mukadimahnya kayak mau
ceramah aja. Lets start the story...
Alhamdulillah Allah Maha Sayang kepada saya.
Masih diberikan kesempatan untuk bisa hadir di acara yang super keren Forest
Talk with Bloggers - Pekanbaru "Menuju Pengelolaan Hutan Lestari" di
Hotel Grand Zuri tanggal 20 Juli 2019, yang digelar oleh Yayasan Doktor Sjahrir
dan Climate Reality Indonesia. Dan dibolehin bawa anak bujang tersayang Mas
Kamil untuk ikutan juga.
Terimakasih untuk respon positifnya Bu Dr.
Amanda Katili Niode , sudah welcome dengan kehadiran Kamil. Walaupun lebih
banyak main hp saat materi di ruangan, tetapi saat perjalanan trip ngoceh
sepanjang perjalanan tentang pohon, hutan dan juga gak boleh membakar hutan
sembarangan katanya nanti bikin polusi udara. Semoga generasi milenial semakin
mencintai lingkungan dan menjaga kelestarian hutan.
Ada beberapa sesi dengan 4 narasumber yang
pastinya keren-keren banget dan dipandu oleh moderator hitz Bapak Amril Taufik
Gobel. Materi pertama diisi oleh Dr. Amanda Katili Niode selaku Manager Climate
Reality Indonesia yang membahas tentang “Perubahan Iklim”. Materi kedua tentang
“Pengelolaan Hutan Lestari dan Lanskap” oleh Dr. Atiek Widayati, Tropenbos
Indonesia. Materi ketiga seharusnya disampaikan oleh Bu Murni Titi Resdiana,
MBA Kantor utusan Khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim tentang “Pohon
dan Ekonomi Kreatif”, karna berhalangan hadir disampaikan oleh Dr. Amanda
Katili Niode. Dan materi keempat oleh Bapak Tahan Manurung, Asia Pulp and Paper
tentang “Desa Makmur Peduli Api”.
Dan yang membuat berbeda dengan kegiatan di Tiga Kota
sebelumnya (Jakarta, Palembang dan Pontianak), di Pekanbaru ada Field Trip ke salah
satu Desa Makmur Peduli Api di Desa Batu Gajah, Kampar.
Selamatkan Bumi Kita
Hutan memiliki peranan penting bagi keberlangsungan dalam
sektor ekonomi Indonesia dan menjadi upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kalau hutan kita semakin gundul dan habis, tak menutup kemungkinan bencana
lingkungan akan terjadi. Karna tak ada lagi daerah resapan air dan pastinya
masyarakat yang mengambil manfaat dengan keberadaan hutan tak akan bisa lagi
menikmati hasilnya. Pembalakan liar hutan dan kebakaran hutan tak hanya menjadi ancaman untuk kita tapi juga merusak habitat hewan.
Perubahan fungsi hutan akibat tata guna lahan dan juga
kebakaran hutan menjadi masalah utama yang harus segera diselesaikan agar
dampaknya tidak semakin meluas. Dan untuk saat ini Pekanbaru sedang dilanda bencana
asap akibat kebakaran hutan, karna ditemukan banyak titik api. Semoga titik api
tersebut dapat segera dipadamkan dan udara kembali sehat.
Kemajuan teknologi harusnya menjadikan kita lebih bijak
dalam membantu menjaga kelestarian hutan dan pohon. Bukan menjadi penyumbang
kerusakan pada bumi. Berapa juta ton sampah plastik plastik sekali pakai yang
digunakan di seluruh dunia setiap tahunnya? Dan industri fashion semakin banyak
digandrungi oleh kaum milenial ternyata menjadi salah satu pencemar terbesar. Kurangi pencemaran lingkungan maka akan membantu menjaga
kestabilan iklim.
Save Our Earth!
Pengelolaan Hutan dan Lanskap Yang Berkelanjutan
Dr. Atiek Widayati |
Menarik sekali penjabaran yang disampaikan oleh Bu Atiek Widayati terutama tentang mengembalikan fungsi hutan melalui pengelolaan lanskap. Berbagai program yang bisa dilakukan mulai dari penghijauan, restorasi, penanaman pohon, agroforestri, dll.
Tentunya hal tersebut tak akan terjadi tanpa kontribusi
dari masyarakat umum dalam mendukung pelestarian hutan, mendukung praktek
berkelanjutan, mendukung ekonomi masyarakat tepi hutan, pemanfaatan jasa
ekosistem hutan dan menyebarkan informasi via media sosial dan blog.
Karna pada akhirnya masyarakatlah yang merasakan manfaat
dari terjaganya hutan maupun dengan adanya hutan lestari.
Menanam Pohon untuk Ekonomi Kreatif
Dr. Amanda Katili Niode |
Buat saya pribadi membahas tentang ekonomi kreatif yang
disampaikan oleh Dr. Amanda sangatlah menarik. Banyak hal yang tidak saya
ketahui manfaat dari pohon selain hanya diambil kayunya untuk bahan baku
bangunan atau furniture. Selain itu, ternyata pohon juga sebagai sumber serat, pewarna
alami, menjadi bahan kuliner, sumber barang dekorasi dan juga minyak atsiri.
Siapa yang tidsk kenal rotan, yang bisa disulap menjadi
fashion dan kerajinan tangan. Bahkan sekarang produknya sudah banyak dan
menjadi salah satu produk andalan yang banyak diminati oleh wisatawan luar. Dan
Riau menjadi salah satu penghasil produk rotan.
Daun Jati, kulit secang, indigofera dan akar mengkudu menjadi bahan pewarna kain alami. Yang pastinya membuat kain menjadi berwarna-warni. Dan pastinya pewarnanya ramah lingkungan.
Kain tenun dengan pewarna alami |
Daun Jati, kulit secang, indigofera dan akar mengkudu menjadi bahan pewarna kain alami. Yang pastinya membuat kain menjadi berwarna-warni. Dan pastinya pewarnanya ramah lingkungan.
Kelapa menghasilkan gula, buah, sabut dan kayu. Begitu juga
nipah menghasilkan nira sebagai sumber gula dan bioethanol, buah dan daun untuk
kerajinan tangan. Dan pastinya banyak lagi manfaat dari pohon.
Contoh Pelaku Ekonomi Kreatif |
Sekarang banyak sekali pelaku ekonomi kreatif yang memanfaatkan hasil alam terutama dari pohon/hutan menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi dan mulai dikenal hingga manca negara. Seperti tenun, anyaman, batik, produk dari kelapa yang dikemas secara modern dan juga kerajinan rotan yang disulap menjadi berbagai bentuk menarik.
Desa Mamkmur Peduli Api (DMPA)
Bapak Tahan Manurung |
Desa Makmur Peduli Api menjadi salah satu perwujudan dari
Kebijakan Konservasi Hutan (FCP) APP Sinar Mas dan mulai diperkenalkan pada
akhir tahun 2015. Yang memperkuat dari program ini adalah melibatkan masyarakat
adat dan lokal secara konstruktif dalam upaya menyelesaikan konflik sosial dan
juga pemberdayaan masyarakat sekitar hutan secara sosial – ekonomi.
Tanpa kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan antara
masyarakat, perusahaan, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat dan
akademisi program DMPA tak akan terwujud.
Bpk Amril Taufik Gobel bersama Pak Agus |
Salah satu DMPA yang kami kunjungi yaitu Desa Batu Gajah di
Kabupaten Kampar. Disana kami diajak melihat langsung kegiatan ekonomi kreatif
yang dilakukan mulai dari mengolah makanan, membuat kerajinan dan mewarnai
dengan pewarna alami dan juga melihat peternakan sapi yang awalnya mendapat
bantuan 6 ekor sapi menjadi 18 ekor sapi. Untuk detail kegiatan di Desa Batu
Gajah bakal aku tulis tersendiri di blog aku.
Stay tune ya...!Foto Bersama Warga Desa Batu Gajah Kampar |
Peran Kita sebagai Masyarakat Umum Menjaga Kelestarian Hutan
Sebagai generasi muda tentunya
kita berkewajiban untuk turut andil menjaga kelestarian hutan. Memulai dari hal
yang terkecil, memulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon di sekitar
rumah, membuat taman di rumah, tidak membuang sampah sembarangan. Klo setiap rumah tangga melakukan hal kecil tersebut tentunya dampaknya akan sangat besar sekali untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kita gak mau kan anak cucu kita nanti hanya dapat melihat bumi yang semakin rusak karna tidak terjaganya hutan sehingga merusak ekosistem yang ada di bumi. Tanah menjadi gersang, tak ada sumber air, tak ada sumber pangan.
Yukz mulai dari lingkup terkecil dan mulai dari sekarang menjaga hutan agar tetap lestari. Sekecil apapun hal yang kamu lakukan akan berdampak sangat besar untuk bumi kita.
Alhamdulillah pulang bawa juara lomba post IG ke -3 and happy so much.
See U next di cerita aku, nantikan cerita field trip ke Desa Batu Gajah ya.
Wassalamualaikum.
Yukz mulai dari lingkup terkecil dan mulai dari sekarang menjaga hutan agar tetap lestari. Sekecil apapun hal yang kamu lakukan akan berdampak sangat besar untuk bumi kita.
Alhamdulillah pulang bawa juara lomba post IG ke -3 and happy so much.
Juara post IG |
See U next di cerita aku, nantikan cerita field trip ke Desa Batu Gajah ya.
Wassalamualaikum.
Wah keren banget acaranya. Save our earth from now!
BalasHapusMemulai dari diri sendiri ya dan mulai sekarang...
Bener banget mb ina. Mulai dari hal kecil dan dari lingkungan di rumah. Mulai dari diri sendiri.
Hapus😊
Wahhhh... Mantep pokoknya. Besok klo ada kegiatan kayak gini ajak aku ya...
BalasHapusOkey say, nanti aku kabari klo ada acara sekeren ini lagi.
HapusLets save our earth!
Gak hanya bumi yang sekarat, cinta ku pun udah sekarat... selamatin dong... wkwkwkw
BalasHapusmasak sech? disemikan lagi dunk bang, kayak pohon biar makin hijau.
Hapusbtw, jangan lupa oleh-olehnya dari Singapura. hehehe
haha mas Kamil, ternyata dia excited dengan acara forest talk beberapa minggu lalu yaa.
BalasHapusDan dia ternyata aktif bertanya saat kita field trip, pinter sekali Kamil :)
bener banget auntie cica. paling semangat dia klo berceloteh sepanjang jalan. semoga next ada trip ke kota lain ya. aamiin
Hapus